Jakarta - Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan yang istimewa. Selain penuh berkah dan ampunan, setiap amal perbuatan dan doa yang kita panjatkan memiliki nilai yang berlipat ganda.
K.H. Muhammad Haris Hakam saat memberikan tausiyah Ramadan ba’da salat Zuhur di Masjid Husnul Khatimah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengatakan sangat besarnya keistimewaan Ramadan. Jikalau ada seseorang yang berpuasa di bulan Ramadan dengan dilandasi iman dan ikhlas mengharap ridha Allah, maka diampuni dosanya yang lalu dan ia masuk surga.
“Tidak ada ibadah (lain) yang diberikan garansi (pahala) semacam ini,” kata Ustaz Haris yang membawakan ceramah bertemakan ‘Rahmat Allah adalah Kunci Masuk Surga’, Rabu (13/03/2024) siang.
Namun beberapa aktivitas di bulan Ramadan, lanjut Ustaz Haris, terkadang membuat kita “tertipu”, karena tidak bisa membedakan mana syariat dan mana adat atau kebiasaan. Setan, misalnya, mampu mengajak orang untuk melakukan aktivitas dengan dalih “kebaikan”, dengan tujuan supaya kita tidak mendapatkan amalan yang utama.
“Contohnya di 10 hari terakhir bulan Ramadan, lebih padat mana, masjid atau mall? Atau kita sibuk mempersiapkan mudik, (karena aktivitas itu) kita tercegah mendapatkan (amalan) yang utama. Apalagi kalau punya kesalahannya di kota, tapi minta maafnya di kampung,” katanya.
Selain itu, Ustaz Haris juga mengatakan bahwa Al Quran harus menjadi pedoman bagi kita. Sesibuk apapun aktivitas kita sehari-hari, usahakan jangan sampai tidak membaca Al Quran.
“Usahakan jangan tinggalkan bacaan Al Quran, terserah kemampuan kita (membacanya) seberapa banyak. Jangan lupa berdoa, dengan kebesaran nur Al Quran. Syafaat yang diberikan Al Quran bukan cuma di dunia, tapi di akhirat juga,” tuturnya.
Untuk diketahui, tausiyah dilaksanakan setiap hari Senin hingga Kamis ba’da salat Zuhur di Masjid Husnul Khatimah Kemenkumham selama bulan Ramadan. Tak hanya pegawai, masyarakat umum juga diperkenankan untuk menghadiri siraman rohani ini. (Tedy, Rama, Fahri, foto: Aji)